Senin, 31 Januari 2011

Teori Lupa

 TEORI LUPA
Lupa (forgetting) ialah hilangnya kemampuan untuk menyebut atau memproduksi kembali apa-apa yang sebelumnya telah kita pelajari. Secara sederhana, Gulo (1982) dan Reber (1988) mendefinisikan lupa sebagai ketidakmampuan mengenal atau mengingat sesuatu yang pernah dipelajari atau dialami. Dengan demikian, lupa bukanlah peristiwa hilangnya item informasi dan pengetahuan dari akal kita.
pasti agan agan pernah mengalam kegagalan dalam suatu kepentingan tertenttu hanya gara gara lupa. Beberapa teori lupa sebernya sudah banyak beredar di lingkungan sekitar kita. banyak ahli otak, ahli psikologi, ahli kedoteran, ahli neurologi mencoba menggali kenapa kita2 ini bisa lupa.

 Beberapa teori tentang "kenapa kita bisa lupa?"
Teori 1.
1. Memori yang ada di syaraf otak kita sudah luntur.
Memori pun bisa luntur gan, kayak baju yang dulunya bagus tiba tiba warnanya luntur. Penyebab lunturnya memori dari syaraf adalah karena kita tidak pernah lagi memakai memori itu, sehingga memori yang ada di pikiran kita mudah luntur. Contohnya kalau kita sekolah, kita mendapat pelajaran, tapi kita sering lupa. Mengapa? karena kita jarang mengingatnya. pelajaran hanya didengarkan tanpa diamalkan.
2. memori yang ada di otak berkumpul pada satu titik.
Ini artinya memori yang ada di otak tidak menyebar seluruhnya pada otak kita Gan. sehingga terjadi penumpukan memori pada titik tersebut. Dan jika memori itu udah ovel load, akhirnya kita lupa. Ane juga belum begitu tahu tentang hal ini. Tapi ada suatu therapi yang bisa meningkatkan daya ingat, menyebarkan memori ke syaraf syaraf otak yang belum pernah kita gunakan sebelumnya. Yakni bermain gitar, bermain drum, bermain alat2 instrumen dan mendengarkan musik musik klasik. Diyakini therapi itu mempengaruhi daya otak kita untuk menangkap suara suara dan mentansferkannya ke bagian otak yang tidak pernah digunakan. mangkanya kini banyak anak kecil yang cerdas karena sering mendengarkan musik klasik. Kalau anaknya BJ Habibi ketika masa kandungan udah sering didengerin ayat2 alqur`an gan, mangkanya anaknya bisa secerdas itu melebihi bapaknya.

3. Sugesti Untuk lupa. Nah kalau ini pasti agan agan ngga nyadar deh. kalau sejak kecil kita sering mendapat sugesti dari orang tua, teman, saudara dan semisalnya, "kamu kok pelupa benget sih?" "Kecil kecil kok lupa!!" dasar pelupa!! dan sebagainya dan sebagainya. Hal itu cenderung memotivasi otak untuk menjadi orang yang benar benar pelupa. ia akan dengan mudah meyakini dirinya bahwa ia benar benar manusia pelupa. Mangkanya ati ati gan, kalo punya anak jangan sembarang ngomong, "kamu kok pelupa banget!!" dan sebagainya. Mending kita bilang, "semoga besok ngga lupa lagi.."
 Teori interferensi adalah sebuah teori yang menyatakan bahwa manusia lupa bukan karena kehilangan memori tetapi karena informasi lainnya menghalangi hal yang ingin diingati. Teori ini, bersama dengan teori kemerosotan (decay theory), diajukan sebagai sebab-sebab mengapa manusia dapat melupakan sesuatu. Menurut teori ini, terdapat dua jenis "pengganggu" (interference, interferensi): interferensi proaktif dan interferensi retroaktif. Interferensi proaktif terjadi ketika informasi yang dipelajari sebelumnya mengganggu pengingatan kembali suatu hal yang dipelajari kemudian. Ini dapat menjadi bermasalah ketika informasi yang baru tidak dapat digunakan dengan benar akibat diganggu informasi lama. Interferensi retroaktif adalah kebalikan dari interferensi proaktif, di mana informasi baru mengganggu informasi lama.

Sumber:
http://tipsoke.com/post/Banyak+Teori+Lupa
http://id.wikipedia.org/wiki/Teori_interferensi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar